Happiness


Entah kenapa beberapa waktu dekat ini aku jauh merasa ingin menyayangi diri aku sendiri. Aku banyak berterima kasih atas aku yang berjuang selama ini. Aku mengasihi dan berusaha untuk memperbaiki diri untuk aku sendiri. Pokoknya semuanya, point of view-nya sekarang harus aku.

Beberapa temanku menyadarkan aku kalau, aku harus jauh lebih bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang. Hal-hal kecil yang sekarang aku genggam, harus bisa aku maknai dengan bijak. Karena ternyata, kebahagiaan ada karea aku. Aku punya kendali dan dengan sadar menciptakan kebahagiaanku sendiri.

Dan itu sangat amat mudah.

Aku hanya perlu menyukuri apa yang ada disekeliling. Aku harus benar-benar pandai menelaah, mana hal kecil yang sepele, namun ternyata memberi manfaat untuk semua.

Bersyukur.

Satu hal yang sering sekali luput oleh gemerlap keinginan manusia. Keinginan yang entah apa tujuannya, yang entah berguna atau tidak, yang entah untuk siapa. Begitu banyak keinginan sampai kita lupa bahwa keinginan terbesar untuk bisa bahagia hanya selalu bersyukur.

Aku ingin selalu menjadi orang yang bersyukur, selalu merasa cukup dengan ada atau tidaknya sesuatu yang aku inginkan.

Merasa tidak, kalau banyak uangpun ternyata uang itu juga tetap habis oleh kebutuhan2 lain. Pas sedang krisis juga tetap bisa hidup. Alhasil, Tuhan memberi kita rejeki itu “cukup”. Tidak kurang, juga tidak lebih. “Cukup” untuk kebutuhan kita saat itu. Kalaupun sisa, sebenarnya rejeki itu harus kita kembalikan pada pemiliknya.

Sedekah.

Hal lain, yang ternyata luput dari manusia adalah sedekah.

Jika kalian merasa enggak berguna, nyusahin, paling bego, paling jelek, sedekah aja. Memberi rejeki ke orang lain. Rejekinya bisa banyak hal kok, gak perlu uang. Bisa dengan senyum ke orang, bantu orang lain, nyapa orang, ngajak ngobrol orang, kalau pakai uang juga lebih baik. Ngerasa gak kalian perubahan dalam diri setelah bersedekah? Kayak, kita ternyata dibutuhkan loh oleh orang lain. Kita merasa berharga.

Seringkan kita didoain sama orang yang kita kasih? Kalian ngerasain magic-nya kata-kata mereka ke seluruh tubuh kita gak sih? Seolah jadi mantra yang ampuh banget buat diri kita, dan membangkitkan rasa percaya diri kita.

Walau kadang, kita pasti punya seseorang yang jadi target untuk merapalkan mantra itu ke kita. Tapi kalau kita mau, sedikit saja menyisihkan ego itu, aku yakin mantra dari orang-orang yang kita bantu jauh lebih mutakhir dari apa yang orang itu katakan.

Last but not least, kebahagiaan kita itu lahir karena jerih payah kita sendiri. Kita punya kendali penuh atas semua hidup kita. Jangan berpikir bahwa apa yang orang lain lakukan berdampak pada kebahagiaan kita.

Enggak.

Kita jauh lebih berharga dari hanya disia-siakan. Sayangi diri kita. Seberapa sering sih kita memuji diri kita sendiri? Seberapa sering kita mengasihi diri sendiri? Jangan sampai makian kita atas diri sendiri lebih banyak dari rasa kasih kita.

Karena kamu hanya milikmu.

Semua yang kucintai, kucintai sendiri—Edgar Allan Poe.

 

 

 

Komentar